Sunday, March 11, 2012

Mengenal Sejarah Suku Maya Kuno

Peradaban suku Maya kuno adalah salah satu masyarakat yang paling dominan dari Mesoamerika. Suku Maya dipusatkan dalam satu blok geografis yang mencakup seluruh Yucatan Peninsula dan modern Guatemala; Belize dan bagian dari negara bagian Meksiko Tabasco dan Chiapas, bagian barat Honduras dan El Salvador.
Dalam sebuah artikel sejarah yang dimuat History, bahwa suku Maya tinggal kuno terpisah di tiga sub-daerah dengan perbedaan lingkungan dan budaya berbeda. Yang paling terkenal adalah suku Maya dari selatan dataran rendah yang mencapai puncaknya selama Periode Klasik peradaban Maya (AD 250-900). Mereka membangun kota-kota dengan batu besar dan monumen.
Peninggalana suku Maya (gambar Wiki)
Suku Maya kuno paling awal sekitar 1800 SM (Periode Preclassic atau Formatif). Mereka bertani, menanam tanaman seperti jagung, kacang, labu dan singkong. Selama Masa Praclassic Tengah (berlangsung sampai sekitar 300 SM), petani suku Maya mulai memperluas wilayah mereka baik di daerah dataran tinggi dan dataran rendah. Periode Praclassic Tengah memunculkan peradaban Mesoamerika pertama utama, yaitu Olmecs. Suku Maya memiliki agama dan budaya, sistem jumlah dan kalender yang terkenal dari Olmec. Selain pertanian, Maya Praclassic lebih maju dengan membangun piramida, konstruksi kota dan inscribing monumen batu.
Periode Classic dimulai sekitar tahun 250, dimana saat itu merupakan masa keemasan Kerajaan Maya. Peradaban Maya tumbuh menjadi sekitar 40 kota, termasuk Tikal, Uaxactún, Copán, Bonampak, Dos pilas, Calakmul, Palenque dan Río Bec. Setiap kota memiliki populasi antara 5.000 hingga 50.000 orang. Atau bisa diprediksikan bahwa penduduk Maya mungkin telah mencapai 2 juta jiwa.
                                                                                                                          

Saturday, March 10, 2012

timnas kalah lagi


       Timnas U21 Brunei Darussalam berhasil menjuarai Piala Hassanal Bolkiah 2012 usai mengalahkan Indonesia 2-0 di babak final di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, Jumat (9/3) malam ini. Ini tropi pertama bagi persepakbolaan Brunei Darussalam sejak mereka terakhir kali menjuarai turnamen pada 13 tahun silam.
       Bermain di depan puluhan ribu pendukungnya, timnas junior Brunei Darussalam yang berjulukan 'Tawon Muda' sengaja menurunkan tempo permain di babak pertama. Indonesia lebih mendominasi babak pertama dengan melakukan beberapa kali penyerangan. Namun sayang, babak pertama harus berakhir imbang tanpa gol.
       Seperti pada pertandingan-pertandingan sebelumnya, Brunei Darussalam baru tampil menyengat di babak kedua ketika tenaga pemain lawan terkuras di babak pertama. Terbukti, ketika babak kedua baru berjalan tiga menit, Brunei mencetak gol lewat Aminuddin Zakwan bin Tahir.
         Adi bin Said memperbesar kemenangan tuan rumah lewat aksinya menawannya pada menit 75. Golnya tersebut menempatkan Adi bin Sain sebagai topskorer Brunei dengan empat gol.
Tertinggal 0-2 di 15 menit terakhir, permainan Indonesia semakin tidak berbentuk. Garuda Muda terlihat terburu-buru dalam melakukan penyelesaian akhir.
      Skor 2-0 akhirnya tidak berubah wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Brunei kembali merasakan juara setelah timnas senior mereka memenangkan Piala Malaysia pada 1999.