Diambil dari Sebuah Buku yang Berjudul : Keajaiban Shalat Menurut Ilmu Kesehatan China
Pengarang : Lukman Hakim Saktiawan (Guru Kungfu dan Praktisi Terapi Pengobatan Tradisional China)
Waktu-waktu shalat mengajarkan kita untuk selalu menghargai waktu dan
hidup sesuai dengan siklus alam semesta. Waktu-waktu shalat yang kita
lakukan sangat sesuai dengan kaidah dan ketentuan sistem terapi dalam
ilmu kesehatan China.
SHUBUH : Terapi Paru-paru
Waktu
pelaksanaan Shalat Shubuh adalah sejak terbit fajar sampai hampir terbit
matahari. Shubuh merupakan waktu yang tepat untuk proses terapi sistem
pernapasan dan paru-paru, karena pada pagi hari udara masih bersih,
oksigen masih segar. Dari paru-paru, darah mengambil “bahan bakar” yang
masih baru & bersih, akhirnya keseluruhan organ menerima pasokan
nutrisi yang bersih. Selanjutnya tubuh menjadi segar kembali dan otak
menjadi jernih.
Penelitian mutakhir dalam ilmu medis Barat juga
mengungkap manfaat kebiasaan bangun pada waktu shubuh. Ditemukan bahwa
pada dini hari sekitar pukul 3.00 – 5.00 terjadi proses detoksin
(pembuangan zat racun) di bagian paru-paru. Oleh Karena itu, biasanya
selama durasi waktu ini, penderita batuk akan mengalami batuk hebat. Ini
karena proses pembersihan (detoksin) telah mencapai saluran pernapasan.
Paru-paru dan usus besar merupakan organ yang saling berpasangan. Usus
besar merupakan pengatur panas dalam perut. Jantung termasuk organ yang
memiliki sifat panas. Apabila jantung memiliki sifat panas yang
berlebihan, dengan pernapasan yang dilakukan pada saat udara benar-benar
bersih, kita dapat mengarahkan panas jantung ke paru-paru dan dengan
demikian mendinginkan panas dalam perut.
ZUHUR : Terapi Jantung dan Usus Kecil
Waktu Zuhur adalah sejak tergelincirnya matahari dari tengah-tengah
langit hingga bayangan benda sama panjang dengan benda tersebut.
Jantung merupakan organ yang biasa dihubungkan dengan proses mental.
Beberapa bentuk tekanan emosional seperti pusing, berdebar-debar, sesak
napas, dan kemunduran vitalitas merupakan gejala-gejala umum dari
penyakit jantung. Kemunduran chi jantung ditandai dengan kelemahan
secara umum, seperti bicara terengah-engah, pernapasan yang
pendek-pendek, dan sering berkeringat.
Jika wajah bengkak dan
berwarna tidak cerah, kaki dan tangan terasa dingin, ini dinamakan
kemunduran chi jantung. Gelisah, lekas marah, pusing, kehabisan akal,
dan tidak bisa tidur adalah gejala kemunduran darah jantung. Bisa juga
terasa aliran darah yang deras pada telapak tangan dan wajah, serangan
demam ringan, dan berkeringat pada malam hari.
Gejala kelebihan
chi jantung adalah akibat panas jantung. Ini terlihat dalam serangan
demam tinggi, yang kadang-kadang disertai dengan menggingau, perasaan
berdebar-debar yang mengganggu, kegelisahan yang sangat, tidak dapat
tidur, dan sering mimpi buruk, wajah berwarna merah padam, lidah
berwarna merah, atau terasa panas dan sakit, dan sering merasa panas
ketika buang air kecil.
Waktu pelaksanaan shalat zuhur sangat
sesuai dengan kaidah ilmu kesehatan China yang berpendapat bahwa
berdasarkan sirkulasi chi, waktu yang tepat untuk melakukan terapi organ
jantung adalah pada pukul 11.00 – 13.00. Waktu zuhur adalah saat kita
berada di puncak kepenatan akibat aktivitas sepanjang siang. Dengan
melakukan shalat zuhur sebagai bentuk relaksasi dan dipadukan dengan
basuhan air wudhu’, panas jantung yang berlebihan bisa menjadi normal
kembali. Akhirnya hal ini mempengaruhi sitem lainnya, karena fungsi
jantung yang merupakan “penguasa” pembuluh-pembuluh. Jantung memompa
darah agar selalu mengalir untuk membawa sari-sari makanan yang
dibutuhkan oleh organ-organ lainnya. Tubuh kita yang penat dan pikiran
kita yang sumpek akan tersegarkan kembali dan siap melanjutkan
aktivitas.